Pencucian otak para professional hokum,begitu
kira-kira istilah yang di gunakan oleh Prof.Satjipto Raharjo sebagai Begawan
sosiologi hokum di Republik ini ketika mendeskripsikan para mahasiswa yang
belajar ilmu hokum di Universitas-Universitas.Para mahasiswa mengalami apa yang
di sebut “Pencucian otak”.Karena melalui proses pendidikan hokum tersebut para
calon professional hokum memasuki dunia baru yang sangat berbeda dengan
sebelumnya.Mereka di cekoki dengan pikiran-pikiran,konsep-konsep sebagai hasil
pembelajaran.Dunia dan kehidupan berubah menjadi sebuah skema artifisial
sehingga semua peristiwa selalu di pandang dari dimensi hokum.
Setelah
terlahir dan menjadi professional hukum,mereka muncul sebagai kelompok yang
unik,karena teori-teori yang di peroleh selama pembelajaran hukum seolah-olah
menyedimentasi pikiran mereka yang masih polos dan beralih menjadi suatu pola
dan cara berpikir tertentu (mindset)
para professional di bidang hukum
Mereka
yang semula mempunyai jiwa sosial tinggi setelah melalui pendidikan hukum
seolah rasa keibaan mereka hilang.Sensitivitas kecerdasan spiritual mereka
menurun secara signifikan tertutup oleh bayang-bayang skema hukum.Pembelajaran
hukum bagi para professional tersebut adalah pendidikan atau program
professional,yang biasa disebut pendidikan hukum stratum satu di fakultas hukum.Pendidikan
ini berkonsentrasi pada penyiapan mahasiswa agar nanti mampu bekerja sebagai
seorang professional.Hal yang sangat penting dan mendasar disini adalah
menerima hukum positif sebagai dokumen yang benar dan pasti.Mereka tidak boleh
ragu – ragu mengenai hal itu.
Kebutuhan
tersebut menyebabkan mereka dididik untuk mempercayai hukum dengan penuh
kepastian dan menerapkannya secara kaku.bagi mereka pengetahuan dan ketrampilan
(skill) adalah segala-galanya.Sebagai konsekuensinya,di tangan mereka hukum
sudah berubah menjadi alat yang pasti,bahkan sering diibaratkan memainkan
angka-angka seperti dalam matematika.Para professional hukum sangat
mengandalkan logika dan menalar dengan silogisme.Secara ekstreem mereka di
ibaratkan mesin otomatis.
Peraturan,dokumen,pasal-pasal
hukum di terima dan di perlakukan bagaikan benda-benda yang di jalankan dengan
prinsip-prinsip logika dan silogisme.Disisi lain ,pikiran kritis yang melihat
kenyataan dalam masyarakat,melihat ikon para professional tersebut lebih
sebagai mitos daripada kenyataan.Pendidikan hukum yang memberikan pembelajaran
secara professional harus menciptakan peralatan atau kelengkapanya
sendiri,sehingga para professional nanti dapat bekerja dengan menggunakan
peralatan yang pasti.Peralatan tersebut adalah konsep, doktrin, fiksi, cara
berpikir, dan lain lain.Dengan demikian,para professional hukum telah
menciptakan dunianya sendiri yang baru,yang berbeda dengan kehidupan yang
alami.
Oleh
karena para mahasiswa berangkat dari pengalaman hidup dalam dunia alami,maka
mereka harus mengalami indoktrinasi untuk mengubah alam pikiran (mindset) yang lama itu sehingga menjadi
alam pikiran yang baru.Prof.Satjipto Raharjo menamakanya sebagai dunia skema
dan skeleton yang mereduksi keutuhan kehidupan yang alami.
Bantuan
dan pelayanan hukum sudah berkembang menjadi sebuah korporasi besar yang
melibatkan praktik dalam bentuk unit-unit yang besar.Para klien juga terdiri
dari perusahaan-perusahaan besar.Mereka ini dilayani oleh tim-tim professional
hukum.Ini disebut sebagai “Mega
lawyering”. Jasa pelayanan hukum dilihat sebagai produk yang di jual.Para
klien di bebani biaya sesuai dengan jumlah jam yang di habiskan untuk pertemuan
klien dengan seorang lawyer yang ditugaskan menangani perkara.
Dalam suasana yang demikian itu
atmosfer kemuliaan pekerjaan bantuan hokum sudah di kesampingkan.Pekerjaan para
professional hukum sudah seperti bisnis.Law
firms are becoming more like businesses anf less like clubs.Pekerjaan
bantuan hokum sudah lebih merupakan fasilitas bisnis, yang melihat bagaimana
sesuatu dimainkan daripada mengobati penderitaan manusia dan menolong orang.Di
Indonesia,bentuk bantuan hokum dan kantor-kantor advokat besar juga muncul yang
terkadang menempati satu lantai penuh dari sebuah gedung mewah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar